Arsip untuk April 2010

Ketahanan Pangan dan Pemberantasan Kemiskinan

April 29, 2010

Ketahanan pangan Indonesia terancam jika dilihat dari kekurangan dalam penyediaan stok pangan. Lebih jauh, negara ini sudah dapat digolongkan dalam taraf kekurangan pangan. Ketersediaan stok pangan Indonesia tak akan mampu mengejar pertumbuhan penduduk. Selama lima tahun ini, pertumbuhan produksi beras hanya 1,05 persen per tahun, sementara pertumbuhan permintaan pangan sebagai akibat pertambahan penduduk mencapai 4,66 persen per tahun. Meski kekurangan produksi bisa ditutupi dari impor, tidak ada jaminan pasti pasar beras dunia selalu stabil. Kegagalan membaca trend perdagangan beras dunia juga bisa berdampak serius terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Sementara itu, persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah 76 persen rumah tangga di Indonesia adalah konsumen beras (net consumer), dan hanya 24 persen yang merupakan produsen (net producer). Dengan demikian kenaikan harga beras hingga 10 persen saja sudah mengurangi daya beli rumah tangga di perkotaan hingga 8,6 persen, atau menaikkan jumlah orang miskin 2 juta orang.

Prediksi Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyebutkan, pada tahun 2015 dunia akan semakin berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Diramalkan, pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen, sementara pertumbuhan produksi pangan 3,5 persen. Namun, ironisnya prediksi FAO juga menyatakan pada tahun 2015 kelaparan akan menimpa sekitar 500 juta penduduk dunia karena produksi dikuasai oleh negara-negara maju, sementara negara-negara berkembang termasuk Indonesia, menjadi konsumennya. Permasalahan ketahanan pangan dan kemiskinan yang masih melilit adalah dua masalah krusial yang dihadapi bangsa ini dan jika dikaji lebih jauh, kedua masalah tersebut memiliki keterkaitan yang secara simultan harus diatasi.

Konsepi Ketahanan Pangan

Tidak ada definisi yang disepakati mengenai terminologi ketahanan pangan meskipun banyak tulisan akademik yang membahas dan proposal kebijakan yang dibuat untuk mengatasi isu ketahanan pangan ini. Perdebatan isu ini berkembang menjadi beberapa arus utama, dimana arus utama pertama berpendapat bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana berkurangnya kelaparan di dunia. Sementara itu, arus utama yang lain mendefiniskan ketahanan pangan sebagai hadirnya stabilitas harga beras, ketersediaan suplai beras dunia yang berlimpah, swasembada pangan, dan ketersediaan devisa untuk sebagai persyaratan untuk memenuhi impor beras.

Namun demikian, Departemen Pertanian Amerika Serikat dalam Konferensi Pangan Dunia 1996 memberikan definisi standar (USDA, 1996, h. 2) dimana ketahanan pangan akan eksis ketika semua orang dalam setiap waktu memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka untuk kehidupan yang produktif dan sehat. Ketahanan pangan memiliki tiga dimensi yang saling berkait, yaitu: pertama, ketersediaan kuantitas pangan dengan kualitas yang baik yang disuplai baik melalui produksi domestik dan importasi. Kedua, aksesibilitas masyarakat terhadap sumberdaya untuk memperoleh kecukupan pangan dan gizi. Ketiga, utilisasi makanan melalui kecukupan pangan, air, sanitasi dan kesehatan (USDA, 1996, p. 2). Dimensi lain yang juga penting adalah adanya stabilitas harga pangan. Sesuatu yang diyakini para ahli adalah apabila salah satu dari dimensi tersebut tidak terpenuhi, maka suatu negara belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan yang baik. Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh. Demikian pula, walaupun ketersediaan dan aksesibilitas masyarakat dapat dikatakan cukup, namun jika stabilitas harga pangan tidak mampu terjaga secara baik dan tentunya berakibat pada ketersediaan dan aksesibilitas, maka ketahanan pangan tidak dapat dikatakan telah cukup kuat. Ketersediaan pangan juga mencakup kuantitas dan kualitas bahan pangan agar setiap individu dapat terpenuhi standar kebutuhan kalori dan energi untuk menjalankan aktivitas ekonomi dan peningkatan standar hidup sumberdaya manusia Indonesia.

Konsepsi modern mengenai ketahanan pangan memandang bahwa ketahanan pangan tidak akan mungkin tercapai tanpa inovasi-inovasi kelembagaan dan teknologi yang merupakan inti dari konsep modern pertumbuhan ekonomi (Kuznets, 1966). Namun demikian, catatan akan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang sejak dekade 1950-an menunjukkan bahwa sekalipun di negara-negara dengan pendapatan per capita relatif rendah, intervensi-intervensi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan dapat mengangkat mereka dari ancaman akan kelaparan dan krisis pangan (Timmer, 2000, 2005).

Strategi Ketahanan Pangan dan Kemiskinan

Karena kemiskinan, sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh penduduk miskin di negara-negara berkembang dialokasikan untuk makanan. Konsumen di negara-negara miskin selalu dalam resiko akan kelaparan dan kerapuhan terhadap guncanan-guncangan harga yang berujung terhadap kelangkaan pangan (Anderson and Roumasset, 1996). Untuk mengantisipasi masalah tersebut, sejumlah negara miskin mengambil langkah aksi publik (public action) untuk meningkatkan ketahanan pangannya. Umumnya tipikal pendekatan yang diambil bertujuan mengurangi jumlah populasi yang mengalami kelaparan dengan meningkatkan pendapatan kaum miskin dan secara simultan mengelola ekonomi pangan dalam rangka meminimalkan guncangan-guncangan yang akan memicu kelangkaan pangan. Hukum Engel menyatakan bahwa keberhasilan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang melibatkan kaum miskin adalah solusi jangka panjang dalam mencapai ketahanan pangan. Meminjam bahasa Dreze dan Sen (1989), pertumbuhan ekonomi merupakan media dalam mencapai ketahanan pangan atau ‘growth-mediated security’.

Sementara itu, stabilisasi harga pangan di negara-negara Asia memperlihatkan bahwa fluktuasi harga pangan dalam jangka pendek tidak akan membuat kaum miskin menjadi lebih rapuh terhadap ketidakcukupan pangan, akan tetapi fluktuasi harga tersebut lebih berpengaruh terhadap pendapatan yang diperlukan dalam memperoleh pangan (Timmer, 1991, 1996). Hubungan erat yang bersifat historis yang dapat dilihat di negara-negara Asia Timur dan Tenggara dalam hal ketahanan pangan dan kemiskinan adalah hubungan antara upaya peningkatan ketahanan pangan dan upaya untuk mengurangi kemiskinan yang merupakan integrasi dari upaya-upaya pemerintah untuk menghubungkan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar (market-led economic growth) dengan intervensi-intervensi yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan baik pada level rumah tangga (mikro) maupun nasional (makro).

Suatu disain kebijakan pangan yang koheren akan menggandeng strategi ketahanan pangan dengan strategi pertumbuhan yang pada gilirannya akan menjangkau kaum miskin. Menciptakan keterkaitan ini kepada ketahanan pangan dari sisi makro akan memungkinkan suatu negara untuk menangkap peluang-peluang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pangan makro tersebut akan memperkuat ketahanan pangan suatu negara melalui percepatan pertumbuhan dalam tataran makroekonomi dan pengurangan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan dan stabilitas sistem pangan. Perspektif makro akan ekonomi pangan membantu kita dalam mengintegrasikan ketahanan pangan bangsa pada tingkat rumah tangga dengan pasar pangan nasional. Pada gilirannya, ketahanan pangan di kedua level mikro dan makro tersebut meningkatkan prospek bagi percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberantasan kemiskinan dan partisipasi yang luas oleh segenap warga negara dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.

Susno Tuding Ada Markus di Bareskrim

April 29, 2010

Jakarta – Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji menuding ada ‘oknum’ dibalik mandeknya kasus dugaan korupsi perpajakan senilai Rp 25 M di Bareskrim. Ia bahkan tegas-tegas menyebut ada makelar kasus (markus) yang bermain.

“Jelas ada markus,” ujar Susno kepada wartawan, Jumat (12/3/2010) malam.

Menurut Susno, tudingan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak masih menjabat Kabareskrim ia sudah berpesan pada bawahannya agar kasus tersebut diungkap tuntas.

“Saya bilang, kasus seperti ini biasanya suka banyak markus yang datang. Makanya sebelum lengser saya titip pesan agar kasus korupsinya diusut tuntas,” jelasnya.

Satu bulan hingga tiga bulan tak ada kabar, Susno akhirnya mencari-cari tahu. Berita yang didapat tak sesuai yang diharapkan.

“Saya tanya-tanya katanya kasus pertama Rp 400 juta sudah jalan, tapi yang besar Rp 24 M  sudah dicairkan,” imbuh jenderal bintang tiga ini.

“Kenapa dicairkan? Kan jelas ada indikasinya (tindak pidana),” tandasnya.

Sayangnya, Susno enggan menjelaskan lebih lanjut siapa markus yang dimaksud. Yang jelas, Susno mengatakan kasus tersebut ditangani Bareskrim sejak Maret 2009.

Kasus ini berawal dari adanya rekening mencurigakan milik pegawai perpajakan berinisial GT berpangkat inspektur. Setelah ditelusuri, ternyata terdapat jumlah duit sebesar Rp 24 M yang ditransfer oleh beberapa wajib pajak yang ditanganinya.

“Bawahannya saja dapat Rp 24 M. Pak De dan atasan-atasannya berapa? Kita nggak tahu,” tanya Susno.

Kasus tersebut masuk ke Bareskrim sekitar bulan Maret 2009. Ditangani oleh penyidik di Direktorat II Ekonomi Khusus dan Direktorat III Tindak Pidana Korupsi Bareskrim. Namun, akhirnya kasus ini ‘menguap’ seperti yang diungkapkan Susno.

Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi berjanji akan mengusut tuntas apabila ada pelanggaran yang dilakukan anak buahnya. “Yang jelas kalau ada penyimpangan dari anggota kita, kita harus bongkar,” kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi usai acara pelatihan penanggulangan teror di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (11/3/2010).
by: detik.news

Fungsi manajemen

April 29, 2010

Ada 4 fungsi utama dalam manajemen: 1.Perencanaan (Planning), 2. Pengorganisasian (Organizing), 3. Pengarahan (Actuating/Directing), 4. Pengawasan (Controlling) Fungsi Perencanaan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : – Menetapkan tujuan dan target bisnis – Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut – Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan – Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Pengorganisasian proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : – Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan – Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab – Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja – Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Fungsi Pengarahan dan Implementasi proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi : – Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan – Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan – Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan dan Pengendalian proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : – Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan – Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan – Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Operasional dalam Manajemen Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya. Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Operasi/Produksi 4. Manajemen Keuangan 5. Manajemen Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat Fungsi – fungsi Manajemen Posted on 09:59 by Catatan Kuliahku Ada 4 fungsi utama dalam manajemen: 1.Perencanaan (Planning), 2. Pengorganisasian (Organizing), 3. Pengarahan (Actuating/Directing), 4. Pengawasan (Controlling) Fungsi Perencanaan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : – Menetapkan tujuan dan target bisnis – Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut – Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan – Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Pengorganisasian proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : – Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan – Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab – Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja – Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Fungsi Pengarahan dan Implementasi proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi : – Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan – Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan – Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan dan Pengendalian proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : – Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan – Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan – Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis Fungsi Operasional dalam Manajemen Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya. Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Operasi/Produksi 4. Manajemen Keuangan 5. Manajemen Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat

Internet di Tangan Remaja

April 29, 2010

Merupakan sesuatu yang sudah umum, bila kita bangsa Indonesia, selayaknya bangsa yang berkembang, mengalami banyak gangguan dan ancaman. Baik itu faktor internal, atau pihak dalam, maupun faktor eksternal, atau pihak luar. Semua ini berawal dari dalam diri masing-masing individu yang bersosialisasi dalam wadah masyarakat berbangsa dan bernegara. Hal ini apabila dibiarkan terlalu lama, maka akan berkembang menjadi masalah yang jauh lebih kompleks.
Akar permasalahan dari semua masalah ini sebenarnya terletak pada bidang kependidikkan. Masalah krisis intilijen dan kemalasan ini sudah sejak jauh-jauh hari didiskusikan dan diungkit ulang dalam setiap kesempatan, demi lancarnya rencana pembangunan di Indonesia. Namun, hingga kini solusi yang diharapkan tak kunjung didapat, dan bangsa Indonesia masih harus menunggu sekian lama lagi, hingga masa depan Indonesia yang makmur sejahtera itu terwujud.
Sekali lagi, saya tekankan, masalah kependidikkan yang ada di Indonesia kini merupakan wujud kemalasan yang akhirnya menimbulkan bencana dan tentunya mempengaruhi masa depan bangsa kita. Kini, para pemimpin bangsa berjuang keras agar generasi berikutnya tidak mengulangi kesalahan besar ini dan tidak memegang sifat malas yang nantinya dapat memperburuk identitas, integritas, dan kepribadian bangsa kita di mata bangsa-bangsa lain.
Remaja-remaja Indonesia kini terkenal malas dan susah untuk belajar. Semua ini dikarenakan oleh banyak faktor. Kemajuan teknologi yang mengglobalisasi, juga merupakan salah satu faktor dominan yang menyebabkan kurangnya minat belajar remaja.
Contoh kemajuan teknologi yang mengakibatkan terganggunya kestabilan dalam dunia pendidikkan di Indonesia adalah internet.
Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.
Namun, banyak terjadi penyalahgunaan fungsi yang dikarenakan tidak terdapatnya penyaringan dan pengkualifikasian yang membagi situs yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi remaja, sehingga khalayak umum yang termasuk remaja di bawah umur 18 tahun pun dapat membuka situs-situs yang dianggap dapat merusak mental remaja. Misalnya, penyalahgunaan internet untuk membuka situs-situs porno yang dilakukan oleh remaja. Semua itu dapat berakibat fatal pada mental remaja Indonesia, karena selayaknya bangsa timur yang masih memegang erat norma adat dan budaya yang kuat, kita seharusnya malu untuk melakukannya. Namun, penggunaan teknologi itu sebenarnya tidak akan menjadi masalah apabila ditempatkan dalam wadah kerja yang benar dan disalurkan dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab.
Dalam penggunaan internet, remaja sebenarnya memiliki peluang yang sangat besar untuk belajar lebih banyak dan menyesuaikan diri dalam perkembangan zaman. Karena internet merupakan akses sumber informasi yang sangat bermanfaat dan jauh lebih praktis dibandingkan jika kita harus mencari bahan pustaka sebagai referensi atau data informasi ke perpustakaan. Selain tidak praktis, perpustakaan yang yang bagus dan up to date juga sangat susah ditemukan dewasa ini, karena pengelolaannya susah dan memerlukan modal yang besar untuk mendirikannya. Sebaliknya, internet tidak memakan waktu, tidak menguras tenaga, dan hanya memerlukan sedikit keahlian dan keterampilan yang bisa dilatih dengan mudah dalam waktu relatif singkat. Dalam prosesnya, internet pun tidak membatasi penggunanya untuk memilih informasi dalam suatu bidang tertentu, karena internet mencakup kegiatan sosial, komersial perdagangan, dan lain-lain.
Selain itu, internet pun dapat mengundang imajinasi dan kreativitas para remaja. Misalnya, banyak remaja masa kini yang tertarik untuk membuat situs pribadi atau menggunakannya untuk membuat suatu perkumpulan, unjuk kebolehan atau bahkan memasarkan produk keluaran sendiri.
Maka dari itu, pemerintah pun mengusahakan berbagai macam cara untuk meningkatkan kreativitas remaja itu dalam bentuk kompetisi dan persaingan sehat seperti lomba-lomba nasional yang menggunakan program internet sebagai dasar pemikirannya, yang kemudian dimodifikasi ke dalam bentuk yang lebih menantang dan menggugah imajinasi remaja. Di samping itu, pemerintah juga mengirimkan tenaga-tenaga ahli untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah agar para remaja dapat mengoptimalkan penggunaan internet sesuai dengan fungsi yang sebenarnya. Pelatihan dan penyuluhan tersebut mencakup pengenalan, cara koneksi, dan aplikasi internet, baik secara teori maupun praktek.
Namun, masih banyak permasalahan yang terjadi dalam usaha pemerintah untuk mengglobalisasikan internet di kalangan remaja di Indonesia. Misalnya, kurangnya subsidi untuk memberikan pelayanan fasilitas internet di setiap sekolah. Juga, keterbatasan sarana, kurangnya komunikasi antara pihak pemerintah dengan pihak-pihak yang menyelenggarakan kegiatan yang menyangkut internetisasi. Kurangnya respek yang diberikan oleh remaja dikarenakan tidak menariknya cara pengenalan internet yang diterimanya. Juga, diperlukan waktu yang relatif lama untuk melakukan regenerasi pembimbing atau guru pada tiap-tiap sekolah agar dapat menjadi guru yang minimal mampu mengoperasikan komputer dan internet. Hal ini terjadi karena mereka belum siap untuk menjadikan internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal, apabila hal ini dapat direalisasikan, maka proses belajar dan mengajar pada tiap-tiap sekolah akan menjadi lebih praktis dan dapat memudahkan setiap pihak.
Telah menjadi harapan semua pihak, akan maksimalisasi sumber daya manusia yang memastikan cerahnya masa depan Indonesia dan pembangunan bangsa di semua bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dan semua mimpi akan kebanggaan itu hanya dapat kita wujudkan apabila kita mulai bersama-sama bekerja dan mengubah dan memperbaiki semua kecacatan yang ada, dan semua itu tentunya harus kita mulai dari diri kita sendiri. Mekanisasi yang kini tengah berlangsung di Indonesia, seyogianya dapat kita menfaatkan sebagai kesempatan untuk memotivasi diri kita keluar dari semua penjajahan akan kebodohan dan keterbelakangan yang dari dulu membelenggu bangsa kita.
Manfaat dan hikmah yang kita ambil dari dunia maya di balik layar kaca komputer itupun, tentunya akan berbenih menjadi sebuah potensi dan integritas yang nantinya akan berbuah menjadi suatu keberhasilan apabila kita memanfaatkannya sebaik mungkin dan bahkan mampu mempromosikannya pada orang lain, agar kelebihan yang diciptakan oleh keagungan pikiran manusia itu dapat ikut tertanam dalam pikiran mereka.
Kalau anda berpikir pengorbanan yang anda lakukan ini sepertinya tidak berarti bagi bangsa Indonesia. Anda salah besar.
Karena, sedikit dari pengorbanan itu, nantinya akan membantu bangsa Indonesia untuk menemukan jati diri bangsa yang sebenarnya dan sesuai tujuan kita, bangsa Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD tahun 1945 .
Dengan demikian, kita sebagai bangsa yang kompeten dan dinamis akan mempu membuktikan diri dalam era globalisasi ini bahwa bangsa kita bukan sekedar omong kosong belaka yang tidak sanggup menyandingkan diri dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Tetapi juga mampu mengikuti arus globalisasi sambil tetap memegang teguh kepribadian dan adat kebudayaan yang kita banggakan sejak dahulu. Maka dari itu, Marilah kita mengefektifkan penggunaan internet di kalangan remaja yang sehat untuk mensukseskan pembangunan.

by: google

“Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN)“

April 29, 2010

menguraikan tentang konsep dasar jaringan komputer, persiapan dan pelaksanaan instalasi perangkat jaringan lokal, dan cara menguji bahwa jaringan telah beroperasi dengan benar.

Ebook ini terkait dengan modul lain yang membahas tentang menginstal PC (hardware), menginstal software, mengoperasikan sistem operasi berbasis GUI maupun TEXT, dan beberapa Ebook yang lain yang sudah saya posting sebelumnya.

Seperti kita ketahui bahwa pengetahuan tentang jaringan sangatlah penting. Bagi anda yang ingin membuka usaha warnet..rental komputer..atau mungkin hanya ingin sekedar bermain game ria dengan teman – teman anda secara LAN, maka anda bisa mendownload ebook yang berjudul Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) ini.

Ebook ini memberikan panduan untuk menginstalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN), mulai dari awal persiapan..kemudian proses instalasi..hingga sampai pada finishing atau pengecekan jaringan. Dengan mendownload dan membaca ebook tutorial dan panduan instalasi jaringan (LAN) ini maka anda akan mahir mengkonfigurasi dan meginstalasi jaringan (LAN) pada komputer satu dengan komputer yang lain dengan prosedur yang benar, tepat, efisien dan tentu saja mudah. Ebook yang berjudul Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) ini bisa anda download secara gratis di http://www.pusatgratis.com

by: google

Revitalisasi Pasar Tradisional

April 29, 2010

HARIAN KONTAN. Masuknya raksasa ekonomi pasar dunia seperti Carrefour, Giant, Hypermarket, Diamond, dan seterusnya tentunya berdampak buruk bagi keberadaan pasar tradisional. Pasar tradisional semakin terdesak mundur, sepi pengunjung, pedagang merugi (gulung tikar), dan kondisinya semakin kumuh.
Berdasarkan penelitian AC Nielsen, pada tahun 2005-2006, jumlah pasar tradisional mengalami penurunan sebesar 8,1% karena terdesak oleh pasar modem yang tumbuh hingga 31.4%.

Guna mencegah semakin sedikitnya pasar tradisional di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Perdagangan ataupun Kementerian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tetap akan melanjutkan program revitalisasi pasar tradisional yang, sudah mulai dirintis sejak awal tahun 2003.

Pada tahun 2008, Departemen Perdagangan telah merevitalisasi 104 pasar dengan dana Rp 167 miliar. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, selama tahun 2009, pasar tradisionalyang ditangani Departemen Perdagangan mencapai 57 unit dengan nilai Rp 100 miliar. Adapun stimulus untuk pasar tradisional sebanyak 37 unit bernilai Rp 215 miliar.

Lebih lanjut. Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Meneg Koperasi dan UKM) Suryadharma Ali menjelaskan, anggaran stimulus fiskal sesuai dengan daftar isian pelaksaan anggaran (DIPA) tahun 2009 sebesar Rp 100 miliar telah digunakan untuk membangun 91 unit pasar tradisional di 86 kabupaten/kota dan 13 sarana pedagang kaki lima di 13 kabupaten/kota- Proyek ini diharapkan dapat menyerap 37.400 tenaga kerja

Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana merevitalisasi pasar tradisional di tengah semakin merangseknya pasar-pasar modem?

Membatasi pasar modern

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, revitalisasi pasar tradisional yang dilakukan pemerintah tidak boleh hanya memerhatikan kondisi pasar, volume perdagangan, ketersediaan lahan untuk perbaikan pasar, dan desain rencana perbaikan pasar;melainkan juga perlu membatasi pertumbuhan pasar modem.

Revitalisasi pasar tradisional tanpa membatasi pertumbuhan pasar modem tidak ada gunanya. Ketika program revitalisasi pemerintah hanya dalam bentuk fisik tanpa memperbaiki regulasi dalam menekan jumlah pasar modem, program ini hanya akan semakin mematikan sektor usaha riil masyarakat kecil.

Pembatasan jumlah pasar tradisional sudah berhasil dilakukan oleh Bupati Bantul Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Idham Samawi. Idham Samawi hanya memberi izin kepada 73 pasar modem skala kecil di wilayahnya. Dengan kebijakan ini. pasar tradisional di Bantul dapat bertahan walaupun pendapatannya menurun.

Kedua, Pemerintah daerah juga harus berani menata keberadaan pasar modern. Pendirian pasar modem harus jauh dari keberadaan pasar tradisional.

Ketiga, pemerintah perlu memerhatikan persaingan harga. Persaingan harga perlu dikelola dengan baik agar tidak merugikan pihak lain. Pedagang kecil yang selama ini menggunakan pasar tradisional bisa kehilangan pelanggannya karena mereka memilih berbelanja ke pasar modemdengan harga lebih murah.

Ruh perdagangan bangsa

Pasar tradisional merupakan ruh perdagangan bangsa Indonesia Pasalnya, di pasar tradisional terdapat interaksi antara pedagang dan pembeli, yang tidak dapat ditemui di dalam pasar modern. Tawar-menawar, canda riang yang sesekali diselingi rasa kerjdaksukaan merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang semakin asing di tengah semakin banyaknya masyarakat berbelanja di pasar modem.

Maka dari itu. revitalisasi pasar tradisional pada dasarnya bukan hanya persoalan teknis, melainkan bagaimana mengubah cara pandang masyarakat. Masyarakat harus disadarkan bahwa berbelanja di pasar tradisional bukan berarti kuno dan antimodemisme. Berbelanja di pasar tradisional merupakan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan menguji kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Pada akhirnya, keberadaan pasar tradisional sudah saatnya di-uri-uri (dilestarikan). Salah satunya adalah dengan mengajak anggota keluarga berkunjung dan berbelanja di pasar tradisional.

Benni Setiawan, Peneliti Lentera Institute

by: Google

Pasar Tradisional di saat pemilu

April 29, 2010

Malang benar nasib Pasar Tradisional di Indonesia. Pasar yang identik dengan kekumuhan, becek, kotor, tidak teratur, dan satu lagi, kerap terjadi kebakaran tiba-tiba menjadi tempat favorit siapa saja terutama orang atau partai yang akan ikut pemilu. Entah itu pemilu legislatif atau pemilu presiden.

Semua berlomba-lomba turun ke pasar. Hal yang sama terjadi saat menjelang puasa. Pejabat yang terkait ramai-ramai turun pasar. Entah itu cuma tanya masalah bagaimana jualannya? Ramai apa nggak? Harga-harga bagaimana. Unek-uneknya apa saja. Klise sekali. Dan Setelah tanya ini itu di sana sini, mereka lantas mengobral janji-janji surga.

Benarkah para pedagang pasar tradisional membutuhkan itu semua?

Sejujurnya, jika para pejabat atau pihak-pihak yang turun ke pasar saat kampanye itu bertindak lebih dahulu, tidak perlu turun ke pasar juga para pedagang itu akan pro kepada mereka. Kenapa? Bagaimana mau memilih mereka, kalau saat mereka menjabat saja tidak membuat kebijakan yang pro pasar tradisional.

Pasar tradisional dibiarkan becek dan kumuh supaya bisa di remajakan, yang berarti proyek, dan berarti pula meningkatkan harga kios yang pasti tidak terjangkau oleh para pedagang lama. Siapa penghuninya? Ya.. Para pemodal kuat lagi. Karena otomatis pedagang lama yang tidak sanggup akan menyingkir keluar dan digantikan para pemegang modal.

Peremajaan pasar bukannya kebijakan yang buruk, tetapi berkaca dari pengalaman selama ini peremajaan diawali dengan kebakaran dan berujung pada kenaikan harga kios yang berlipat ganda. Padahal ada cara yang lebih baik dari itu semua. Semisal masalah harga kios, kalau seandainya tidak dapat menghindari kenaikan harga kios, kenapa tidak ada subsidi dari pemerintah? Atau mungkin diadakan kredit murah.

Padahal seandainya pasar tradisional itu kuat, jelas akan memberi keuntungan kepada banyak pihak. Mulai dari konsumen yang bisa menawar harga saat berbelanja, tempat yang nyaman. Dari pihak produsen barang juga menikmati margin keuntungan. Berbeda dengan saat produsen menjual barangnya di pasar moderen yang cenderung ‘high cost’. Dan pemerintah pun saya yakin juga senang karena dengan hidupnya pasar tradisional berarti akan menarik tenaga kerja dari berbagai sektor.

Manajemen Operasional

April 29, 2010

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi
 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan tugas pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan rencana produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)

Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
 Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.

Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.

Keputusan Perencanaan Strategis :
 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.

Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 Proses produksi yang kontinyu
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi bersifat proyek

STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
 Harga bukan masalah dalam pemasaran.
 Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.

Perencanaan Pabrik :
 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan bangunan pabrik
 Penyusunan peralatan pabrik
 Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.

Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
 Lingkungan masyarakat
 Kedekatan dengan pasar
 Tenaga kerja
 Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
 Fasilitas dan biaya transportasi
 Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
 Harga tanah
 Dominasi masyarakat
 Peraturan tenaga kerja
 Rencana tata ruang
 Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
 Tingkat pajak
 Cuaca/iklim
 Keamanan
 Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan sumber bahan baku saja
 Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
 Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
 Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
 Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
 Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
 Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
 Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
 Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.